Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Minggu 6: Kiat Sukses Menjadi Mahasiswa Berprestasi

Gambar
 27 Oktober 2020 Bismillahirrohmanirrahiim,       Pada webminar ini, bertujuan untuk meningkatkan motivasi sekaligus sebagai pengantar bagi mahasiswa baru, agar mengetahui kiat-kiat yang harus dipersiapkan, sehingga dapat sukses meraih prestasi baik akademik maupun non akademik.       Dewi Laras Lestari ( Co-Founder Startup  Ruang Kreasi sekaligus Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam 2016) mengatakan, penting bagi mahasiswa khususnya mahasiswa baru untuk memiliki tujuan untuk masa depan, sehingga hal tersebut dapat memotivasi diri untuk terus berusaha mencapai tujuan.         Dia juga menyatakan bahwa mahasiswa harus punya tujuan untuk mengatur strategi pada masa mendatang. Segala kesempatan yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai menyesal ketika sudah berada di semester akhir, tetapi tidak memiliki apapun. Manajemen waktu dan memperluas wawasan, merupakan kunci dalam meraih kesuksesan. Kedua hal tersebut yang menentukan bagaimana kesuksesan dapat dira

Minggu 5: Pemikiran Erving Goffman

Gambar
  21 Oktober 2020 Bismillahirahmanirrahiim, Erving Goffman Sumber Foto: Wikipedia          Sudah 3 minggu saya menjadi anggota FORMACI(Forum Mahasiswa Ciputat), sebulan ini kami banyak berdiskusi tentang banyak hal, namun saya lebih mengikuti diskusi tentang pemikiran-pemikiran Sosiolog terkenal, antara lain Emile Durkheim, Talcott Parsons, dll. Semalam kami mendiskusikan tentang pemikiran Erving Goffman.          Goffman dalam bukunya menjelaskan tentang Sosiologi Mikro, padahal di zamannya, sosiolog-sosiolog masih berkutat di Sosiologi Klasik. Dalam bukunya, antara lain Monograph, Dramaturgi, Stigma, dan Asylum. Dramaturgi misalnya( Presentation of Self in Everyday Life) , dia menjelaskan bahwa manusia atau dalam hal ini individu, sangatlah berbeda sikapnya saat berkomunikasi dengan orang lain atau masyarakat, dengan dirinya di luar lingkungan itu. Dibagi menjadi bagian, yaitu Front Stage dan Back Stage .             Namun dalam Dramaturgi, teori ini hanya berlaku di Institusi Total,

Minggu 4: Demo UU Cipta Kerja (Omnibus Law)

Gambar
  13 Oktober 2020 Bismillahirahmanirrahiim,       2 minggu ini mungkin kita melihat aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para buruh dan mahasiswa untuk menolak Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law). Para demonstrasi melakukan aksinya di seluruh wilayah Indonesia, mereka berunjuk rasa agar pemerintah menghapus Undang-undang yang memberatkan para buruh (pekerja), seperti Undang-undang (UU) Cipta Kerja Pasal 9 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)  “Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap.” Hal tersebut menjelaskan bahwa batas waktu PKWT bisa selamanya tanpa diangkat menjadi pegawai tetap. Kemudian pada Pasal 59 ayat 1 huruf b mengenai pergantian batas waktu pekerjaan yang penyelesaiannya tiga tahun sebagai salah satu kriteria PKWT. Pasal tersebut berisikan, “Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama.” dan undang-undang lainnya.          UU Cipta Kerja sangat kontroversial dikarenakan

Minggu 3: Presentasi PKN

Gambar
 6 Oktober 2020 Bismillahirrohmanirrohiim       Pada tanggal 30 September, kelompok saya, yaitu kelompok 2 mempresentasikan  hasil dari diskusi yang telah kami buat ke dalam makalah dan powerpoint di kelas gabungan A dan B. Kelompok kami mendapatkan tema Pancasila sebagai Dasar Negara dan dalam pembuatan makalah saya dan Rahma kebagian di dalam subtema point A, yaitu Hubungan Pancasila dengan Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.        Dalam subtema Hubungan Pancasila dengan Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI 1945) berisikan definisi Pancasila dan definisi Pembukaan UUD NRI 1945 dan Hubungan keduanya secara Formal dan Material. Tentunya jika kita mengingat kembali kepada sejarah bahwa Pancasila dan Pembukaan UUD NRI 1945 digagas pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI) dalam suatu panitia kecil yang bernama Panitia Sembilan. Pancasila sendiri digagas oleh ketua Panitia Sembilan, ya