Minggu 10: Banyaknya Tugas Daring Pelajar Bunuh Diri
27 November 2020
Bismillahirrahmanirrahiim,
Pandemi
Covid-19 menjerumuskan kehidupan seluruh dunia. Akibatnya, masyarakat tidak
bisa melakukan aktivitas dengan efektif. Pandemi juga menyulitkan bidang
pendidikan sehingga diharuskan melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dilansir
dari CNN Indonesia, karena banyaknya tugas sekolah daring, siswa
Madrasah Tsanawiyah (Mts) di wilayah Tarakan, Kalimantan Utara berinisial AN
(15) diketahui depresi yang berujung melakukan bunuh diri.
Komisioner
KPAI, Retno Listyarti, menerangkan bahwa insiden itu diduga dipicu dari
banyaknya tugas sekolah daring yang belum dikerjakan korban sejak tahun ajaran
baru. Hal itu kemudian membuat dirinya tak dapat mengikuti ujian akhir.
Menurutnya,
PJJ selama ini tidak disertai penjelasan langsung dari guru dan kemudian murid
malah dibebankan tugas-tugas yang berat dan sulit untuk dikerjakan
Berdasarkan
Catatan KPAI, kasus serupa sudah terjadi sebanyak tiga kali, khususnya saat PJJ
fase kedua. Dia menuturkan pada September lalu, seorang siswa SD diduga
dianiaya oleh orang tua sendiri karena sulit diajari saat PJJ dan di Kab. Gowa
seorang siswi diduga kuat melakukan bunuh diri karena tugas menumpuk.
"KPAI
mendorong Kemdikbud, Kemenag, Dinas-dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kemenag
untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PJJ pada
fase kedua yang sudah berjalan selama 4 bulan" ujar Retno melalui
keterangan resmi kepada CNN Indonesia, Sabtu (31/10).
Pengurus
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Aisyah Maulina, SKM. M. Si.
Menyatakan bahwa usia remaja adalah usia yang rentan melakukan tindakan bunuh
diri, karena secara alami dalam fase pematangan emosi.
“Remaja
bisa mengalami depresi saat mempunyai masalah di lingkungan keluarga, sekolah,
dan banyak lainnya. Apalagi saat pandemi seperti ini, kurangnya interaksi
secara langsung mengakibatkan meningkatnya resiko bunuh diri, sebelum pandemi
saja orang-orang mudah stres” jelasnya.
Dirinya
menambahkan, upaya preventif dari kasus tersebut, dapat dilakukan dengan
mengkomunikasikan dan membimbing para siswa secara berkala oleh pengajar serta
keluarga, serta mengurangi porsi tugas bagi para pelajar.
(Najib Jayakarta)
Sebaiknya dalam 1 paragraf min 7 baris atau 7 kalimat majemuk panjang
BalasHapus