Minggu 17: Kisruh Dualisme Partai Demokrat

 09 Maret 2021

Sumber Gambar: Rublikpol


Bismillahirrahmanirrahiim,

      Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan Kongres Luar Biasa(KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara yang menunjuk Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko sebagai ketua umum baru Partai Demokrat 2021-2025.

            KLB ini memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum dan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat.

       Berita ini menegaskan isu kudeta internal partai Demokrat yang dilontarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum terpilih Partai Demokrat pada 1 Februari 2021.

 

Respons Pemerintah

- Menkopolhukam, Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat memutuskan sah atau tidak KLB di Deli Serdang.

- Menegaskan tidak bisa menghalangi acara pertemuan kader Demokrat selama kegiatan tersebut tidak menyalahi ketentuan hukum.

-  Pemerintah masih mengakui AHY sebagai ketua umum partai demokrat.


Respons Partai Demokrat 

(AHY)

- Mendesak Jokowi untuk tidak mengesahkan penunjukan Moeldoko.

-  Mengajukan laporan ke aparat penegak hukum.

- Bahwa ini bukan lagi masalah internal karena adanya pihak eksternal dengan kesadaran penuh berusaha mengambil alih kekuasaan partai demokrat.

(SBY)

- Mengaku kecewa dengan tindakan Moeldoko yang dinilainya tidak kesatria karena telah bersekongkol dengan internal  melakukan kudeta atas kepemimpinan AHY.


Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin mengatakan

- Ini adalah langkah awal Moeldoko untuk menjadi capres 2024 karena partainya (Hanura) tidak lolos parlemen.

- Mengklaim mendengar ambisi Moeldoko menjadi capres 2024 langsung dari staf KSP sendiri sejak tahun 2019. 


Respons Moeldoko

- Menerima keputusan KLB yang mengangkatnya menjadi ketua umum.

- Berbanding terbalik dengan pernyataannya 3 Februari 2021 yang menampik ikut campur urusan internal demokrat.


Respons KLB

(Jhoni Allen)

- Menyatakan bahwa AHY telah demisioner dari jabatan ketua umum Partai Demokrat.

- SBY bukan pendiri partai demokrat


(Najib Jayakarta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minggu 21 : St. Agustinus, Negara Tuhan & Kehidupan Biarawan

Minggu 7: Muhammadiyah atau NU?

Minggu 1: Norma Kesopanan

Minggu 19: Rasial, Klasifikasi Varian Manusia yang Kerap Berujung Diskriminatif

Minggu 28: Stigma Suku Betawi

Minggu 14: Minum Alkohol Tidak Mabuk, Boleh?

Minggu 10: Banyaknya Tugas Daring Pelajar Bunuh Diri

Minggu 12: Krisis Penjaga Gawang Demokrasi: Gibran dan Sang Partai Pengusung

Minggu 22 : Dosa Asal Manusia

Minggu 8: Pentas Seni atau Pentas Unjuk Gigi?